Membaca Al-Qur’an adalah ibadah mulia yang memiliki nilai pahala besar di sisi Allah. Namun, membaca Al-Qur’an tidak cukup hanya sekadar melafalkan huruf-huruf Arab — bacaan harus sesuai dengan kaidah tajwid dan pengucapan yang benar agar maknanya tidak berubah. Inilah pentingnya tahsin Al-Qur’an, yaitu proses memperbaiki dan memperindah bacaan Al-Qur’an.
Dalam tradisi pembelajaran Al-Qur’an, berbagai metode telah dikembangkan agar umat Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan mudah dan benar. Salah satu metode yang banyak digunakan di berbagai lembaga tahfidz dan pesantren adalah metode Nurul Bayan, yang menjadi dasar dalam memahami makhraj huruf dan tajwid.
Di sisi lain, kini berkembang pula pendekatan metode Tahsin (atau disebut Tahassan), yaitu sistem belajar membaca Al-Qur’an dengan tahapan praktis dan pembimbingan langsung oleh guru agar pembelajar cepat mahir membaca sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
Apa Itu Tahsin Al-Qur’an?
Secara bahasa, tahsin berarti “memperindah” atau “membaguskan”. Maka, tahsin tilawah berarti memperbaiki dan memperindah bacaan Al-Qur’an agar sesuai dengan kaidah tajwid dan makhraj huruf yang benar.
Menurut penelitian dari Journal Dimas (Walisongo, 2022), tahsin bukan sekadar mempelajari teori tajwid, melainkan penerapan langsung dalam bacaan sehari-hari. Jika tajwid membahas aturan bacaan, maka tahsin menekankan praktiknya.
Melalui proses tahsin, seorang pembelajar belajar:
-
Mengucapkan huruf dari tempat keluarnya (makhraj) dengan benar.
-
Mengetahui sifat setiap huruf, seperti tebal-tipis (tafkhim-tarqiq), dengung (ghunnah), dan pantulan (qalqalah).
-
Membaca ayat dengan irama dan ketenangan hati yang sesuai adab membaca Al-Qur’an.
Tujuan akhir tahsin bukan hanya agar bacaan terdengar indah, tapi agar setiap huruf yang dibaca tepat seperti yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada para sahabat.
Sekilas tentang Metode Nurul Bayan
Metode Nurul Bayan merupakan salah satu metode klasik yang digunakan dalam pengajaran membaca Al-Qur’an. Metode ini digagas oleh Syekh Tariq Said dari Mesir dan telah digunakan luas di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Metode Nurul Bayan memiliki pendekatan yang sistematis dan ilmiah, di mana pembelajar diperkenalkan pada huruf hijaiyah beserta makhraj dan sifatnya secara bertahap. Ciri khas metode ini antara lain:
-
Menekankan hubungan antara huruf dan bahasa Arab.
Siswa tidak hanya mengenal huruf secara mekanik, tetapi memahami bahwa Al-Qur’an adalah teks Arab yang punya kaidah linguistik. -
Penerapan tajwid sejak awal.
Sejak tahap membaca huruf, siswa sudah diperkenalkan hukum tajwid ringan agar sejak dini terbiasa membaca dengan benar. -
Pendekatan talaqqi dan musyafahah.
Guru memperdengarkan bacaan yang benar, lalu siswa menirukan. Jika salah, guru langsung membenarkan dengan koreksi lisan — metode ini sangat efektif untuk menjaga keaslian bunyi huruf. -
Struktur bertahap dan terukur.
Dimulai dari huruf hijaiyah, harakat, sukun, tanwin, mad, hingga hukum tajwid lanjutan. Tiap tahap menyiapkan siswa untuk melangkah ke tingkat berikutnya.
Buku Nurul Bayan kini menjadi salah satu rujukan penting bagi guru-guru Al-Qur’an, baik di lembaga tahfidz, taman pendidikan Al-Qur’an (TPQ), maupun kelas tahsin dewasa.
Metode Tahsin (Tahassan): Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Mudah
Dalam perkembangan pembelajaran Al-Qur’an modern, banyak lembaga menggunakan metode Tahsin atau Tahassan — yaitu sistem pembelajaran yang fokus pada praktik langsung dan pembetulan bacaan secara intensif.
Tujuan dan Prinsip Dasar Metode Tahsin
Metode Tahsin menekankan tiga hal pokok:
-
Perbaikan bacaan secara bertahap .
Pembelajaran dimulai dari dasar pengucapan huruf (makhraj), lalu meningkat ke hukum tajwid, waqaf-ibtida’, dan adab tilawah. -
Pembimbingan langsung (talaqqi).
Guru mendengarkan langsung bacaan siswa dan mengoreksi apabila terjadi kesalahan pelafalan. Cara ini mirip dengan metode Rasulullah ﷺ mengajarkan Al-Qur’an kepada sahabat. -
Konsistensi dan latihan rutin.
Pembelajaran tahsin membutuhkan pengulangan bacaan agar lidah terbiasa mengucap huruf dengan benar.
Tahapan dalam Metode Tahsin
Biasanya metode tahsin dibagi menjadi empat tingkatan utama:
-
Level 1 – Dasar
Mengenal huruf hijaiyah, makhraj, dan bacaan dasar seperti fathah, kasrah, dhammah, dan sukun. -
Level 2 – Tajwid Awal
Memahami sifat huruf, idgham, izhar, ikhfa’, serta hukum nun dan mim tasydid. -
Level 3 – Mad dan Qalqalah
Mengenal hukum mad, panjang-pendek bacaan, serta latihan pada huruf-huruf qalqalah. -
Level 4 – Waqaf dan Ibtida’
Mempelajari tanda-tanda berhenti (waqaf), cara memulai bacaan (ibtida’), serta memperbaiki kesalahan umum dalam bacaan surah panjang.
Metode ini menjadikan proses belajar lebih ringan dan terarah — sangat membantu bagi pemula maupun yang ingin memperbaiki bacaan hafalan (tahfidz).
Kelebihan Metode Tahsin dan Nurul Bayan
Kombinasi antara sistem Nurul Bayan dan metode Tahsin menghasilkan proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Berikut beberapa keunggulannya:
-
Pembelajaran praktis dan cepat dipahami.
Tidak sekadar teori, tetapi fokus pada pembetulan bacaan nyata. -
Interaktif dan aplikatif.
Siswa berinteraksi langsung dengan guru, bukan hanya membaca sendiri. -
Menanamkan kebiasaan membaca benar sejak awal.
Kesalahan kecil langsung dikoreksi, sehingga tidak menjadi kebiasaan buruk. -
Meningkatkan rasa percaya diri.
Ketika siswa mulai mampu membaca dengan benar dan indah, muncul rasa bangga dan semangat untuk terus belajar Al-Qur’an. -
Membentuk adab tilawah.
Selain bacaan, guru juga menanamkan adab membaca: menjaga kebersihan, menghadirkan hati, dan membaca dengan penuh penghayatan.
Langkah Praktis Belajar Tahsin di Rumah
Bagi pembaca yang ingin memulai memperbaiki bacaan Al-Qur’an secara mandiri, berikut langkah sederhana yang bisa diterapkan:
-
Pilih waktu terbaik untuk belajar.
Waktu setelah Subuh atau malam hari menjelang tidur sering kali lebih tenang dan fokus. -
Gunakan mushaf rasm Utsmani.
Agar bacaan sesuai dengan kaidah penulisan Al-Qur’an yang benar. -
Gunakan panduan audio atau video guru tahsin.
Dengarkan dan tirukan dengan seksama bacaan guru yang fasih. -
Latihan makhraj huruf setiap hari.
Ucapkan huruf satu per satu di depan cermin untuk memeriksa posisi bibir dan lidah. -
Bergabung dengan kelas tahsin atau talaqqi online.
Kini banyak lembaga Qur’an yang membuka kelas tahsin daring dengan pembimbing bersanad.
Penutup
Mempelajari tahsin adalah perjalanan menuju cinta yang lebih dalam kepada Al-Qur’an. Dengan memperindah bacaan, kita sesungguhnya sedang menghormati kalam Allah — sebagaimana firman-Nya:
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil (perlahan dan benar).”
(QS. Al-Muzzammil: 4)
Melalui metode Nurul Bayan dan sistem Tahsin (Tahassan), siapa pun — baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa — dapat belajar membaca Al-Qur’an dengan mudah, sistematis, dan penuh keberkahan.
Karena yang terpenting bukanlah seberapa cepat kita menyelesaikan mushaf, tetapi seberapa benar dan indah kita membaca setiap hurufnya.